Kamis, 07 Februari 2013

Judul Penelitian TIK dalam PAUd


PENGARUH  PENGGUNAAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF YANG BERISIKAN MATERI CALISTUNG  TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIVE DAN  MOTIVASI BELAJAR ANAK TK BRAHMA BANDUNG



BAB I   PENDAHULUAN



A.   LATAR BELAKANG

Pada anak usia dini pendidikam memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Tampa adanya proses pendidikan suatu hal yang sangat mustahil bagi suatu bangsa untuk dapat survive dimata bangsa lain. Mengingat begitu pentingnya sector pendidikan pada anak usia dini ini, maka pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitasnya
Mengingat hal ini, faktor  pendidikan ini harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) dalam kegiatan pendidikan utamanya penggunaan media pembelajaran yang berbasis tekhnologi. Bertolak dari pendapat sadiman dari sebuah artikel blokspot mengatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.Hal ini terkait dengan motivasi anak dalam belajar.yang mana menurut pendapat Miarso pula media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (2007:458). Artinya bahwa dengan adanya pengkondisian lingkungan yang dalam hal ini adalah penyediaan media yang mendukung dan bertujuan, dapat mengembangkan keterampilan eksploratif, imajinatif, dan kreativitas anak yang masuk dalam ranah kognitif anak.
OLeh karena itu, perancangan dan penggunaan media pembelajaran berdasarkan konsep dan metode tertentu khususnya dalam penelitian ini menerapkan  aplikasi multimedia interaktif dalam pembelajaran calistung anak usia dini di Taman Kanak-Kanak telah coba diterapkan oleh TK Brahama Bandung saat ini.
 Multimedia ini adalah suatu komponen dalam pembelajaran berbasis TIK yang merupakan integrasi dari keseluruhan komponen model pembelajaran yang berbasis computer yang mencakup interaktif,transisi, audio,visual,warna, animasi dan hyperteks.  Objeknya yang berisikan beberapa media seperti video,audio, gambar, atau teks. Karakteristik dari multimedia  pembelajaran ini;(1)  mepermudah penerimaan pesan; (2) Mengefektifkan pencapaian tujuan; (3) Mempersingkat waktu pembelajaran;(4) memberi kesenangan dalam belajar agar .Untuk itu, aplikasi pembelajaran calistung berbasis multimedia interaktif ini merupakan suatu jenis pembelajaran berbasis computer yang digunakan oleh guru yang memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran.
Secara umum,struktur tampilan perangkat lunak apliksi calistung ini mencakup struktur menu aplikasi calistung meliputi mengenal huruf, mengenal angka, game dan profile.Dalam menu mengenal  huruf terbagi beberapa pilihan berupa pola kata yang didalamnya tersedia,dua suku kata,tiga suku kata, suku kata khusus selanjutnya terbagi lagi mengenal huruf, menulis huruf dan menulis kata. Sedangkan dalam menu mengenal angka hanya tersedia berhitung angka, menulis angka. Untuk materi pembelajaran dibuat berupa file animasi dengan flash.Adapun materi-materi yang dibuat dalam flash adalah pola dua suku kata,pola tiga suku kata, pola kata khusus, pola kata dengung, huruf alpahabet, membaca satu kata, menulis angka, menulis huruf, dan berhitung angka. Dalam diagram navigasi aplikasi daftar isi dengan hirarki yang masing-masing heading terhubung kesebuah halaman, yang mana main menu menopang keseluruhan navigasi file-file yg terkandung didalam aplikasi calistung.
            Aplikasi ini dirancang untuk membantu proses pembelajaran calistung anak usia dini khususnya taman Kanak-Kanak yang berbasis multimedia interaktif agar mereka mudah dalam menerima pesan khususnya dalam pembelajaran calistung. Mengingat membaca, menulis, dan menghitung (Calistung) adalah hal mendasar yang perlu dikenalkan kepada buah hati sejak dini sesuai dengan tahapan perkembangannya. Efektifnya, saat buah hati mulai masuk sekolah Taman Kanak-kanak (TK). Calistung menjadi modal utama yang boleh dimiliki anak dalam proses pembelajaran di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. pentingnya Calistung, proses belajar tidak harus selalu diserahkan kepada para guru di sekolah semata. Peran orangtua dirumah sangat dibutuhkan demi keberhasilan buah hati. Orangtua bisa mencetak anaknya sesuai impiannya dan menjadi kebanggaan bagi diri dan bangsanya
Membaca dan menulis memungkinkan anak mampu menyerap dan menyampaikan segala informasi yang diterimanya. Sementara itu, menghitung memungkinkan anak lebih mampu mengembangkan aspek logika berpikir, terutama memaksimalkan fungsi belahan otak kirinya. Namun,.mengajar anak-anak Calistung memang  bukan masalah yang  sepele, karena sangat  membutuhkan pengetahuan dan kreatifitas dari para pendidik. Oleh karena itu, penulis mengangkat Pengaruh Penggunaan Aplikasi Multimedia interaktif yang berisikan materi calistung terhadap kemapuan cognitive dan motivasi belajar anak Taman Kanak-Kanak Brahama Bandung.

B.   MASALAH

Dalam penelitian ini  penulis mengankat perrmasalahan Seberapa besar pengaruh penggunaan aplikasi multimedia interaktif yang berisikan materi calistung tersebut diatas terhadap perkembangan kognitif dan motivasi belajar anak pada Taman Kanak-Kanak Brahma Bandung?







H E N N Y
PAUD C


Satuan Kegiatan Harian

Kelompok                      : TK B                                                               Tema                : Binatang
Semester                      : II                                                                   Sub tema          : Kupu-Kupu
Minggu / Hari               : 1/2                                                                                           (Kupu-kupu, telur, ulat,kepompomg, kupu-kupu)
Alokasi waktu               : 08.30 -  10.15          

Pembukaan         :          -      Salam pagi hari                 :    Menyambut kedatangan setiap anak dengan kehangatan dan cinta
(Morning meeting)                                -        Ikrar dan Berdoa             :    Anak bersama guru, boleh dipimpin oleh salah satu anak bersedia
-         Jurnal Pagi                       :    Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi hari ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukaan hari ini (appersepsi)
Kegiatan Inti

Aspek Pengembangan dan Indikator

Strategi Pengembangan

Pengalaman Belajar dan Urutan Kegiatan
Assesmen perkembangan Anak

Materi
Metode
Media


1
2
3
4
5
6
Membiasakan diri beribadah misalnya membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan





Anak mampu dengan mengulang kalimat yang lebih kompleks (IV.A2)
Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lenkap(pokok kalimat, predikat-keterangan (IV.B4)
Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (II.A4)


SE4: Mengenal tatakrama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat
SE5: Memahami peraturan dan disiplin




Doa belajar










Menyusun dan membaca kalimat












Tatakarama dan disiplin











Praktek lansung










Praktek langsung













Nasehat













Media gambar
·            Guru mengatur  posisi duduk anak (duduk yang manis)
·            Guru memimpin doa bersama sebelum melakukan kegiatan
·            Guru menjelaskan etika dalam berdoa yang mana hal yang perlu di perhatikan adalah sikap tubuh dan mata ketika berdoa, suara ketika berdoa lembut dan jelas, suasana hening sejenak
·            Guru memberikan penjelasan makna dari doa yang telah dibacakan dan manfaat dari berdoa itu sendiri
·            Guru memotivasi anak untuk selalu berdoa di setiap melaukan kegiatan ataupun sesudahnya.

Ø   Guru mengajak anak untuk duduk membuat lingkaran
Ø   Guru menjelaskan tentang makluk hidup
Ø   Guru menjelaskan binatang khususnya kupu-kupu
Ø   Guru memperlihatkan gambar media pembelajaran tentang metamorphosis kupu-kupu
Ø   .Guru menjelaskan proses metamorphosis kupu-kupu
Ø   Guru memberikan latihan kepada anak untuk mengidentifikasi makhluk hidup
Ø   Guru mengajak anak untuk mengetahui runtutan metamorphosis kupu-kupu






Ø   Guru akan menasehati anak akan tatakrama dalam berbahasa antara sesama
Ø   Guru memberikan nasehat-nasehat berkaitan dengan kesopanan, social, budaya setempat.
Ø   Guru menjelaskan makna dari kata disiplin baik waktu, ataupun hal lainya.



·      Lisan
·      Perbuatan
·      Tertulis
·      Portofolio hasil karya anak

                                        




Penutup   :     - Jurnal siang, review kegiatan sehari, umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai  motivasi bagi anak
                              - Do’a pulang dan salam pepisahan

                              Mengetahui                                                                                             Jakarta, Desember 2012
                              Kepala TK B,                                                                                            Guru kelas,






                        (……………………………………………………………..)      (…………………………………………………….)




PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DALAM PENDIDIKAN INDONESIA


A.   Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Indonesia

sebelum manusia menemukan teknologi yang canggih seperti sekarang ini, manusia sudah mulai menciptakan dan menggunakan alat-alat komunikasi. Namun, alat yang digunakan masih sangat sederhana dan masih terbatas pada alat-alat komunikasi yang menghasilkan bunyi dan isyarat. Misalnya, gendang, terompet, dan tanduk binatang , rambu dari batu atau isyarat asap. Alat-alat tersebut dibunyikan sebagi tanda agar orang berkumpul atau memberitahukan adanya suatu bahaya. Bahkan nenek moyang bangsa kita juga telah mempunyai alat komunikasi yang menghasilkan bunyi, yaitu sekarang dikenal dengan nama kentongan. Bahkan sampai sekarang, kentongan masih digunakan oleh orang-orang yang hidup di pedesaan. Selain itu, simbol atau sandi juga dijadikan untuk menyampaikan berita atau sebagai petunjuk.

Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena pandangan, bahwa science dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berbagai macam produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Meningkatnya kecenderungan banyak orang terhadap teknologi informasi dan komunikasi terkait langsung dengan meningkatnya tahap literasi komputer, literasi informasi dan juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan berkembang melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama penggunaan audio visual aid (AVA). Penggunaan Audio Visual Aid yaitu, alat bantu berbentuk audio (memanfaatkan pendengaran) dan Visual (memanfaatkan penglihatan) di kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu juga agar peserta didik mengembangkan kemampuan berpikirnya. Tahap kedua, penggunaan materi-materi berprogram. Penggunaan pembelajaran merupakan materi pembelajaran yang diambil dari subject matter. Materi pembelajaran ini dipecah ke dalam unit kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangkat yang digunakan. Tahap ketiga, penggunaan komputer dalam pendidikan

Pendidikan pada awalnya menggunakan papan tulis dalam menjalankan proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya mesin cetak, dalam bidang pendidikan menggunakan buku pelajaran. Buku pelajaran digunakan sejak manusia pandai membaca dan menulis. Kemudian, ditemukan film. Banyak sekolah-sekolah yang menggunakan film sebagai media pembelajaran. Perkembangan teknologi semakin maju dan akhirnya muncul tape recorder yang juga dimanfaatkan dalam pendidikan.
Program teknologi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan berawal pada tahun 1952, pada saat Jawatan Pendidikan Masyarakat dari kantornya di Jalan Cilacap yang menyelenggrakan siaran radio pengajaran kepada para pelajar pejuang. Sistem teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan, telah berkembang dengan pengalaman yang panjang dan banyak pelajaran, namun tidak banyak berperan dalam program penyetaraan guru. Pada tahun 1971, penyetaraan guru tidak menggunakan media teknologi yaitu dengan radio dan televisi. Dengan begitu tidak akan membuang banyak waktu, tenaga dan uang. Sekitar tahun 1980-an, disarankan untuk menggunakan siaran radio dan televisi dalam pendidikan. Terutama dalam jangka pendek, siaran tersebut akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk Kurikulum 1994. Tahun 1952 muncul gagasan tentang pertelevisian, namun pada tahun 1962 gagasan tersebut baru dapat diwujudkan dengan munculnya sebuah stasiun televisi yaitu TVRI di Indonesia. Pemerintah pada waktu itu juga mempunyai tekad untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika siaran radio dan televisi diprioritaskan penggunaannya untuk siswa-siswi SMP Terbuka, dan bukan untuk memperkaya sekolah regular.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan pada tahun 1972 dirintis dengan penggunaan siaran radio untuk penataran guru. Pada tahun 1976 mulai direncanakan pembangunan satelit komunikasi untuk keperluan pendidikan yang kemudian terlaksana dalam bentuk SISDIKSAT (Sistem Pendidikan melalui Satelit) dan TELENET yang dilaksanakan oleh Telkom. Selain itu juga direncanakan IDE-Net (Indonesia Distance Education Network). Kebijakan dan program pengembangan serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah direncanakan pada awal PELITA I, yaitu dengan ditentukannya penggunaan media radio dan televisi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar. Pedoman dan pengarahan telah ditetapkan oleh MPR dalam GBHN 1988 dan 1993 serta UU No.2 Tahun 1989. Ketetapan Nomor II/MPR/1988 tentang Garis Besar Haluan Negara menentukan media pembelajaran.
Radio yang merupakan teknologi yang digunakan untuk pengiriman informasi berupa sinyal dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Pada penyiaran radio dikenal dua gelombang penyiaran yaitu penyiaran radio AM, yang mengirimkan audio (suara) pada frekuensi  tengah/medium  frequency, yaitu 0,300MHz – 3MHz serta penyiaran radio FM yang mengirimkan audio (suara) pada frekuensi tinggi/very high frequency, yaitu VHF: 30 MHz – 300 MHz (Firman Sujadi.2008:15).Radio juga berperan penting dalam pendidikan. Karena sebelum akhir tahun 1990-an, pendidikan di Indoensia masih menikmati hubungan kerjasama dengan RRI (Radio Republik Indonesia) serta radio swasta lainnya. Program-program siaran radio pendidikan dengan lancar menyajikan siaran yang berhubungan dengan pendidikan di berbagai tempat di tanah air Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, banyak stasiun radio yang sudah tidak mau menyiarkan program-program pendidikan dari Departemen Pendidikan tanpa imbalan finansial.
Hal serupa juga terjadi pada siaran televisi. Televisi merupakan alat penangkap siaran bergambar. TVRI (Televisi Republik Indonesia) merupakan salah satu stasiun televisi pertama yang memberikan jam-jam tengah malam untuk siaran pendidikan Universitas Terbuka. TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) yang sejak berdirinya tahun 1991 bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara perlahan melepaskan kerjasamanya dengan alasan keuangan
Istilah teknologi informasi dan informasi diawali dengan perkembangan komputer. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bahasa Inggris disebut ICT (Information and Communication Technology) merupakan teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi yang mencakup semua perangkat keras dan perangkat lunak. Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat usang mengikuti hukum Moore bahwa kemampuan chip komputer akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya, perangkat lunak semakin canggih, dan batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.Sebagai perangkat utama dalam teknologi informasi dan teknologi, komputer telah mengalami berbagai perkembangan sebagai sebuah evolusi.
Penemuan teknologi komputer, sejak awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien. Perkembangan komputer ini diikuti dengan lahirnya internet yang mampu menyebarkan informasi dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Perkembangan teknologi juga mengalami kemajuan yang pesat mulai dari ditemukannya telegraph (sistem telekomunikasi jarak jauh) pada tahun 1835, telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak jauh menggunakan satelit pada tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan secara luas pada tahun 1985. Teknologi komputer dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1970 sampai tahun 1972-an. Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi pertama yang menjadi salah satu tempat pengenalan komputer di Indonesia. Dari sinilah teknologi komputer mulai disebarluaskan ke Indonesia. Semua komunitas akademis perguruan tinggi dan industri Indonesia pernah mendapatkan pengenalan teknologi komputer dari Universitas Indonesia.