PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM PENDIDIKAN INDONESIA
A. Sejarah
Perkembangan TIK dalam Pendidikan Indonesia
sebelum manusia menemukan teknologi
yang canggih seperti sekarang ini, manusia sudah mulai menciptakan dan
menggunakan alat-alat komunikasi. Namun, alat yang digunakan masih sangat
sederhana dan masih terbatas pada alat-alat komunikasi yang menghasilkan bunyi
dan isyarat. Misalnya, gendang, terompet, dan tanduk binatang , rambu dari batu
atau isyarat asap. Alat-alat tersebut dibunyikan sebagi tanda agar orang
berkumpul atau memberitahukan adanya suatu bahaya. Bahkan nenek moyang bangsa
kita juga telah mempunyai alat komunikasi yang menghasilkan bunyi, yaitu
sekarang dikenal dengan nama kentongan. Bahkan sampai sekarang, kentongan masih
digunakan oleh orang-orang yang hidup di pedesaan. Selain itu, simbol atau
sandi juga dijadikan untuk menyampaikan berita atau sebagai petunjuk.
Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena
pandangan, bahwa science dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berbagai
macam produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Meningkatnya
kecenderungan banyak orang terhadap teknologi informasi dan komunikasi terkait
langsung dengan meningkatnya tahap literasi komputer, literasi informasi dan
juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan berkembang melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama penggunaan audio visual aid (AVA). Penggunaan
Audio Visual Aid yaitu, alat bantu berbentuk audio (memanfaatkan pendengaran)
dan Visual (memanfaatkan penglihatan) di kelas untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Selain itu juga agar peserta didik mengembangkan kemampuan
berpikirnya. Tahap kedua, penggunaan
materi-materi berprogram. Penggunaan pembelajaran merupakan materi
pembelajaran yang diambil dari subject matter. Materi pembelajaran ini dipecah
ke dalam unit kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangkat yang
digunakan. Tahap ketiga, penggunaan
komputer dalam pendidikan
Pendidikan pada awalnya menggunakan papan tulis dalam menjalankan proses
pembelajaran. Selain itu dengan adanya mesin cetak, dalam bidang pendidikan
menggunakan buku pelajaran. Buku pelajaran digunakan sejak manusia pandai
membaca dan menulis. Kemudian, ditemukan film. Banyak sekolah-sekolah yang
menggunakan film sebagai media pembelajaran. Perkembangan teknologi semakin
maju dan akhirnya muncul tape recorder yang juga dimanfaatkan dalam pendidikan.
Program teknologi pendidikan di
Indonesia dapat dikatakan berawal pada tahun 1952, pada saat Jawatan Pendidikan
Masyarakat dari kantornya di Jalan Cilacap yang menyelenggrakan siaran radio
pengajaran kepada para pelajar pejuang. Sistem teknologi
informasi dan komunikasi untuk pendidikan, telah berkembang dengan pengalaman yang
panjang dan banyak pelajaran, namun tidak banyak berperan dalam program
penyetaraan guru. Pada tahun 1971, penyetaraan guru tidak menggunakan media
teknologi yaitu dengan radio dan televisi. Dengan begitu tidak akan membuang
banyak waktu, tenaga dan uang. Sekitar tahun 1980-an, disarankan untuk
menggunakan siaran radio dan televisi dalam pendidikan. Terutama dalam jangka
pendek, siaran tersebut akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk Kurikulum
1994. Tahun 1952 muncul gagasan tentang pertelevisian, namun pada tahun 1962
gagasan tersebut baru dapat diwujudkan dengan munculnya sebuah stasiun televisi
yaitu TVRI di Indonesia. Pemerintah pada waktu itu juga mempunyai tekad untuk
mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika siaran radio dan
televisi diprioritaskan penggunaannya untuk siswa-siswi SMP Terbuka, dan bukan
untuk memperkaya sekolah regular.
Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi pada bidang pendidikan pada tahun 1972 dirintis dengan penggunaan
siaran radio untuk penataran guru. Pada tahun 1976 mulai direncanakan
pembangunan satelit komunikasi untuk keperluan pendidikan yang kemudian
terlaksana dalam bentuk SISDIKSAT (Sistem Pendidikan melalui Satelit) dan
TELENET yang dilaksanakan oleh Telkom. Selain itu juga direncanakan IDE-Net
(Indonesia Distance Education Network). Kebijakan dan program pengembangan
serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah
direncanakan pada awal PELITA I, yaitu dengan ditentukannya penggunaan media
radio dan televisi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar. Pedoman dan
pengarahan telah ditetapkan oleh MPR dalam GBHN 1988 dan 1993 serta UU No.2
Tahun 1989. Ketetapan Nomor II/MPR/1988 tentang Garis Besar Haluan Negara
menentukan media pembelajaran.
Radio yang merupakan teknologi yang
digunakan untuk pengiriman informasi berupa sinyal dengan cara modulasi dan
gelombang elektromagnetik. Pada penyiaran radio dikenal dua gelombang penyiaran
yaitu penyiaran radio AM, yang mengirimkan audio (suara) pada frekuensi
tengah/medium frequency, yaitu 0,300MHz – 3MHz serta penyiaran radio FM
yang mengirimkan audio (suara) pada frekuensi tinggi/very high frequency, yaitu
VHF: 30 MHz – 300 MHz (Firman Sujadi.2008:15).Radio juga berperan penting dalam
pendidikan. Karena sebelum akhir tahun 1990-an, pendidikan di Indoensia masih
menikmati hubungan kerjasama dengan RRI (Radio Republik Indonesia) serta radio
swasta lainnya. Program-program siaran radio pendidikan dengan lancar
menyajikan siaran yang berhubungan dengan pendidikan di berbagai tempat di
tanah air Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, banyak stasiun
radio yang sudah tidak mau menyiarkan program-program pendidikan dari
Departemen Pendidikan tanpa imbalan finansial.
Hal serupa juga terjadi pada siaran
televisi. Televisi merupakan alat penangkap siaran bergambar. TVRI (Televisi
Republik Indonesia) merupakan salah satu stasiun televisi pertama yang
memberikan jam-jam tengah malam untuk siaran pendidikan Universitas Terbuka.
TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) yang sejak berdirinya tahun 1991
bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara perlahan
melepaskan kerjasamanya dengan alasan keuangan
Istilah teknologi informasi dan
informasi diawali dengan perkembangan komputer. Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam bahasa Inggris disebut ICT (Information and
Communication Technology) merupakan teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian
informasi yang mencakup semua perangkat keras dan perangkat lunak. Kemajuan
yang pesat dalam bidang elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan
komputer maju pesat dan cepat usang mengikuti hukum Moore bahwa kemampuan chip
komputer akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya, perangkat lunak semakin canggih,
dan batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.Sebagai perangkat utama
dalam teknologi informasi dan teknologi, komputer telah mengalami berbagai
perkembangan sebagai sebuah evolusi.
Penemuan teknologi komputer, sejak
awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia agar lebih
efektif dan efisien. Perkembangan komputer ini diikuti dengan lahirnya internet
yang mampu menyebarkan informasi dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan
waktu. Perkembangan teknologi juga mengalami kemajuan yang pesat mulai dari
ditemukannya telegraph (sistem telekomunikasi jarak jauh) pada tahun 1835,
telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak jauh menggunakan satelit pada
tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan secara luas pada tahun 1985. Teknologi
komputer dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1970 sampai tahun 1972-an.
Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi pertama yang
menjadi salah satu tempat pengenalan komputer di Indonesia. Dari sinilah
teknologi komputer mulai disebarluaskan ke Indonesia. Semua komunitas akademis
perguruan tinggi dan industri Indonesia pernah mendapatkan pengenalan teknologi
komputer dari Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar